Selasa, 01 November 2011

Cinta hadir tanpa dipaksa


Cinta bukan suatu perkara yang mudah untuk kita lafazkan dengan kata-kata bahkan perbuatan kita sendiri becanggah dengan naluri hati kita. Perasaan cinta hadir saat degupan jantung yang kencang tatkala melihat dan mendengar suara si dia yang kita suka.

Ya, perasaan cinta hadir atas naluri kita yang mula sukakan si dia, menapak naik dengan perasaan sayang dan rindu yang entah kita tak tahu bila wujudnya perasaan itu dan akhirnya meruntun hati kita untuk menyintai si dia. Tak pernah sekelumit pun untuk kita mengharapkan perasaan itu hadir dalam hidup kita. Entah... Kenapa harus perasaan itu datang dan singgah di hati kita.

Dari perasaan cinta itu, kita mengharapkan si dia juga punya perasaan yang sama dan dapat membalas cinta kita.

Kita... Hanya seorang gadis biasa, dan masih tak mampu meluahkan perasaan dan terkadang aku terfikir.. Alangkah indahnya aku dapat meluahkan isi hati aku ini dengan insan yang aku cinta. Tapi, itu semua terpaksa aku pendam dan aku kumpulkan dalam hati aku.

Dan alangkah indahnya jika dia turut menghulurkan rasa cintanya pada kita. Seperti melalui saat-saat indah dalam mimpi kita. Ya... Itulah yang dapat kita katakan angan-angan menjadi kenyataan. Si dia yang kita cinta dalam diam tak disangka-sangka menyimpan perasaan yang sama terhadap kita.

Dan alangkah sedihnya jika dia tak punya apa-apa perasaan malah sedikit pun tidak terlekat dihatinya nama kita.   Haruskah kita memadam perasaan itu seandainya kita tak mampu lakukannya? Semudah itu? Bibir mampu berkata demikian tapi hati kita?

Perasaan cinta hadir tanpa kita paksa. Perasaan itu juga telah memahat kuat sebuah nama yang kita cinta. Persaan cinta datang sekelip mata. Entah bila ia hadir entah bila tertanam dalam hati kita, kita sendiri tak pasti... Lalu, mampukah sekelip mata kita hapuskan perasaan itu seandainya perasaan itu tak perlu lagi dalam diri kita? Bukan semudah yang kita sangka. Ia mengambil masa yang sangat lama. Entah bila, kita masih tak pasti. Yang pastinya di saat itu, kita cuba selagi kita mampu.

Jangan salahkah diri kita seandainya perasaan cinta itu hadir dalam hidup kita. Yang pernah sesali apa yang terjadi... Ia hadir tanpa dipaksa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar